Ivan Clintoen Boetar-boetar

Today
Total
Online
0
11
0
widget
>

Senin, 09 Mei 2011

Teori Rangkaian Listrik,Alat alat yang di gunakan Dalam Menginstalasi,PErkakas Listrik

PERKAKAS LISTRIK

2.1 Pendahuluan

Untuk melaksanakan pekerjaan instalasi listrik seperti: memasang kabel, memasang rol isolator, memotong kabel, mengupas kabel, dan lain-lain, diperlukan alat pendukung berupa peralatan atau perkakas listrik.
Di sinilah letak pentingnya bagi kita untuk mengenal dan mempergunakan peralatan listrik. Karena jika salah memilih alat atau cara menggunakan alat, akan mengakibatkan kerusakan pada bahan yang dikerjakan sehingga pekerjaannya tidak akan berhasil dengan baik.
Jenis perkakas listrik antara lain: tang, obeng, palu, gergaji, bor, solder, pembengkok pipa, reamer, jara, testpen, alat ukur (multimeter).

2.2 Tang
Tang termasuk alat penting yang sering digunakan dalam pekerjaan instalasi listrik. Fungsi tang, antara lain:

  •  Memotong kabel
  • Mengupas kabel
  • Menarik kabel
  • Memegang komponen, dll.
Berdasarkan bentuk dan kegunaannya, tang dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:

  1. Tang kombinasi
  2. Tang biasa
  3. Tang pemotong
  4. Tang lancip.
Pemilihan tang haruslah disesuaikan dengan jenis pekerjaannya. Tang yang baik adalah tang yang dibuat dari baja dan lapisannya tidak mudah berkarat.

2.2.1 Tang kombinasi

Sesuai dengan namanya, tang jenis ini dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa macam pekerjaan, seperti: memotong kawat, memuntir kawat, memegang benda, menarik kawat, dan lain-lain.
Bentuk tang kombinasi.


tang kombinasi terdiri dari beberapa bagian yaitu:
  1. Bagian depan atau bagian mulut, dapat digunakan untuk memegang benda, untuk memuntir kabel/kawat, dan menarik kabel.
  2. Bagian tengah samping yaitu bagian yang tajam menyerupai gunting, dapat digunakan untuk memotong kabel, kawat atau isolasi.
  3. Bagian belakang yaitu bagian pemegang. Biasanya bagian ini dilapisi dengan bahan isolasi yang terbuat dari karet atau plastik dengan maksud melindungi pemakainya dari aliran listrik.

Catatan: Untuk menjaga agar tidak tersengat aliran listrik dan menjaga keselamatan kerja dalam melakukan pengerjaan instalsi listrik, hendaknya aliran listrik yang berada pada instalsi tersebut dimatikan dulu melalui kontak sekeringnya.

2.2.2Tang Biasa

Umumnya digunakan hanya untuk memegang benda di saat tangan kita sudah tidak mampu memegangnya atau untuk memuntir kawat pada pekerjaan instalasi.
tang tersebut biasanya terdapat dalam suatu kemasanperkakas listrik yang disebut tool-kit atau tool-set
Semua perkakas selain dapat digunakan dalam pekerjaan instalsi, juga dapat digunakan dalam pekerjaan elektronika.


2.2.3 Tang pemotong

Juga dikenal dengan nama knijptang. Tang jenis ini termasuk perkakas yang sering digunakan dalam pekerjaan instalasi listrik. Fungsinya adalah untuk memotong kabel/kawat, memotong tali dan memotong isolasi.


2.2.4 Tang Lancip

Ada juga yang menyebutnya tang buaya, karena bentuk ujungnya yang mirip dengan mulut buaya. Sebagian orang ada juga yang menyebutnya tang long nose atau hidung panjang.
Dengan bentuk seperti itu, maka tang lancip ini sangat cocok untuk memegang benda-benda kecil seperti sekerup, ring, mur atau untuk mengambil benda kecil yang sulit dijangkau oleh tangan. Selain itu juga tang lancip dapat dipakai untuk membuat bulatan pada ujung kabel untuk meletakkan sekerup/baut.
Tang lancip juga biasanya terdapat di dalam kemasan tool-set yang berbentuk tas.

2.3 Obeng

Obeng termasuk perkakas yang sering digunakan dalam pekerjaan instalasi listrik. Fungsinya adalah untuk memasang dan membuka/melepas sekerup.
Berdasarkan konstruksinya, obeng terdiri dari 3 bagian, yaitu:
  1. Bagian pemegang
  2. Bagian batang
  3. Bagian mata obeng

Obeng yang biasa digunakan dalam pekerjaan instalasi listrik memiliki pegangan yang terbuat dari kayu atau plastik dan batangnya terbuat dari baja yang berbentuk bulat atau persegi dan dilapisi nikel agar tidak berkarat.
Berdasarkan kegunaannya terdapat beberapa macam obeng, diantaranya:
  • Obeng biasa
  • Obeng listrik
  • Obeng kembang
  • Obeng kayu
  • Obeng offset
  • Obeng tekan
  • Obeng trimmer

2.3.1 Obeng Biasa

Obeng baiasa disebut juga obeng minus karena bentuk ujungnya pipih dan menyerupai tanda minus (-). Penggunaan obeng ini bersifat umum, yaitu memasang dan membuka paku sekerup atau baut dalam pekerjaan mekanik. Pada umumnya obeng jenis ini pegangannya dibuat dari bahan kayu, plastik dan mika.


2.3.2 Obeng Listrik

Obeng listrik adalah obeng yang khusus digunakan dalam pekerjaan instalasi listrik. Bentuk obeng ini pada bagian matanya lebar selebar batangnya. Hal ini dimaksudkan agar dapat dipakai untuk memasang dan membuka sekerup atau baut yang letaknya ditanam pada lubang. Sebagai contoh sekerup yang dipasang pada lubang yang dipersing atau baut yang terdapat pada steker.

Perlu juga diketahui bahwa dalam pekerjaan instalasi dapat dijumpai jenis obeng yang dapat berfungsi ganda, yaitu selain dapat digunakan untuk memasang/membuka sekerup juga dapat dipakai untuk mengetahui adanya aliran listrik dalam suatu penghantar. Dalam hal ini obeng tersebut berfungsi sebagai alat testpen.
bagian dalam dari pegangannya terdapat lampu yang akan menyala apabila ujung mata obeng tersebut disentuhkan pada penghantar listrik yang berfase. Selain itu, pada obeng tersebut batangnya diberi bahan isolasi yang menutupi bagian tangkai sampai batas ujung matanya agar pemakainya tidak tersentuh aliran listrik. Obeng seperti ini pada umumnya juga terdapat dalam kemasan tool-set

2.3.3 Obeng kembang

Obeng kembang secara populer disebut juga obeng philips. Namun sebagian orang menyebutnya dengan nama obeng positif atau plus, karena pada nbagoian matanya menyerupai tanda positif (+). Adanya juga yang menyebut obeng belimbing, karena ujungnya menyerupai buah belimbing.
Obeng jenis ini biasanya dipakai untuk memasang dan membuka kepala sekerup atau kepala baut dengan alur silang (+).
Perlu diketahui bahwa kepala sekerup dengan alur silang memiliki tenaga gerak putar yang lebih besar daripada beralur lurus (-).


2.3.4 Obeng Offset

Obeng offset adalah obeng yang memiliki bentuk dan cirikhas sendiri, yaitu tidak memiliki pegangan khusus namun memiliki dua macam mata di kedua bagian ujungnya. Keseluruhan batang obeng terbuat dari baja yang dilapis bahan nikel.
Obeng offset ini dapat digunakan untuk membuka dan memasang sekerup pada tempat-tempat yang sempit dan tidak dapat dijangkau oleh obeng biasa. Melihat bentuknya seperti itu gerakputar obeng ini hanya sedikit-sedikit.


2.3.5 Obeng Tekan

Disebut juga obeng genjot, karena dalam pemakaiannya obeng ini tidak diputar tapi ditekan atau digenjot. Dengan menekan pemegangnya dan mata obeng ditaruh pada kepala sekerup, maka sekerup akan berputar ke kiri atau ke kanan sesuai dengan letak pengatur tombol yang ada pada pemegangnya.
jika kedudukan tombol pada huruf L (left) maka batang obeng akan berputar ke kiri yaitu melepas sekerup. Jika tombol pada kedudukan R (raight) maka batang obeng akan berputar ke kanan yaitu mengeraskan sekerup.
Selanjutnya jika tombol berada pada posisi O (di tengah-tengah antara L dan R) maka batang obeng tidak akan berputar pada waktu ditekan, ini berarti pemakaian obeng harus diputar dengan tangan seperti obeng biasa.


2.3.6 Obeng Trimmer

Sesuai dengan namanya obeng ini dipakai khusus untuk ngetrim (mengatur) komponen elektronika seperti: coil, trimpot, trafo MF, dan lain-lain. Jadi obeng ini hanya digunakan dalam pekerjaan elektronika.


2.4 Solder Listrik

Penggunaan solder biasanya dilakukan pada pekerjaan penyambungan kawat, sehingga dihasilkan sambungan yang kokoh dan kuat. Solder listrik yang dipakai dalam pekerjaan instalasi harus memiliki daya cukup besar, sesuai dengan benda kerja yang akan disolder, misalnya solder 100 watt.
Ada jenis solder listrik lain yang bentuknya kecil dan dayanya sekitar 15 s/d 25 watt. Solder jenis ini umumnya digunakan dalam praktek elektronika seperti memasang komponen elektronika seperti transistor dan IC. Penggunaan solder ini juga harus hati-hati karena komponen tersebut sangat sensitif terhadap panas yang berlebihan.

2.5 Testpen

Untuk mengetahui adanya aliran listrik dalam suatu penghantar diperlukan suatu alat yang namanya testpen. Bagi yang sering berkecimpung dalam bidang listrik, merupakan keharusan untuk memiliki alat testpen ini.


2.6 Alat Ukur Multimeter

Untuk mengetahui baik tidaknya hubungan-hubungan atau sambungan penghantar dalam suatu instalasi diperlukan suatu alat ukur yang dinamakan multimeter. Dengan menggunakan multimeter kita dapat mengetahui hasil pemasangan instalasi meliputi: pemasangan kabel, penyambungan kabel dan pekerjaan-pekerjaan lain dalam instalasi. Selain untuk mengetahui hasil pemasangan instalasi, multimeter juga dapat dipakai untuk mengukur besarnya tegangan listrik dan arus listrik yang mengalir di dalam suatu penghantar.


2.7 Alat Ukur Megger

Megger termasuk alat ukur presisi yang dapat digunakan untuk mengukur tahanan dalam batas tidak terhingga. Dengan menggunakan megger, pengukuran suatu instalasi hasilnya akan lebih baik daripada dengan menggunakan multimeter karena selain dapat mengetahui adanya hubung singkat. Juga dapat mengetahui adanya suatu kebocoran arus yang terjadi pada penghantar. Hal ini tidak dapat dilakukan jika menggunakan alat ukur multimeter.


2.7.1 Cara menggunakan mengger
Misalkan kita akan mengukur hubungan antara 2 penghantar yaitu penghantar fase dan penghantar nol.


2.7.2 Cara pengukuran

  1. Hubungkan probe A dari megger pada penghantar fase dan probe B pada penghantar nol. Sesudah itu megger diputar.
  2. Perhatikan skala meter, jika megger diputar jarum penunjuk diam dan tidak bergerak, berarti kedua penghantar tersebut baik dan aman (tidak terjadi hubung singkat).
  3. Jika megger diputar jarum penunjuk bergerak mendekati harga nol, berarti pada kedua penghantar tersebut terjadi hubung singkat.
Klasifikasi pengukuran, sebagai berikut:

1. Jika jarum penunjuk bergerak dan penyimpangannya besar nerarti pada kedua penghantar tersebut terdapat hubung singkat.
2. Jika jarum penunjuk bergerak dan penyimpangannya sedikit, berarti pada kedua penghantar tersebut terjadi kebocoran. Kebocoran tersebut bisa saja terjadi akibat isolasi dari penghantar yang kurang baik. Kebocoran akan mengakibatkan cepat terjadinya panas jika dibiarkan akan menimbulkan kebakaran.
3. Jika jarum penunjuk diam atau tidak bergerak sama sekali, berarti kedua penghantar tersebut baik dan aman


Saya sarankan untuk download artikel ini yang dalam bentuk ms.word yang lebih lengkap,di sertai dengan gambar-gambar untuk men-download klik di sini
widgets